major+minor pentatonic

sama sekali gak ada rules kok buat variasiin major+minor pentatonic.
cuma kalo aku boleh saran ,coba deh kita tetep organisir tiap perubahan
nya se smooth mungkin, caranya ya dgn grouping note pas phrasering
atau pas mainin licks supaya lebih teratur. ini ada sedikit info buat melatih
perpindahan major minor.

coba mainin note dibawah pake grouping 4 nada

#1 A minor pentatonik
-8-5-----|---------
-----8-5-|---------
---------|-5-------
---------|---7-5----
---------|-------7--
---------|-----------
#2 A major pentatonik
---5-----|--------
-7---5---|--------
-------6-|-----4-6-
---------|-4-7-----
---------|---------
---------|---------

#3 combine em dengan di selang seling minor+major+minor+major!
-8-5-------5------------------------
-----8-5-7---5----------------------
----------------6-5-----------4-6--
--------------------7-5---4-7------
------------------------7-----------
------------------------------------

nah silakan di coba pake grouping yg lain..good luck
Read more

Jenis-jenis gitar


Ini adalah jenis gitar paling banyak digunakan untuk para pemula dan umum. Gitar ini disebut sebagai gitar akustik. Gitar akustik memiliki body gitar yang terbuat dari kayu tipis. Untuk suaranya, menggunakan sound hole ( lubang suara ) yang ada di tengah gitar ini. Dengan menggunakan senar yang terbuat dari baja atau nylon, kalian bisa memainkan gitar ini dimana saja dan kapan saja.

Gitar ini adalah jenis gitar yang biasa digunakan para gitaris yang untuk memainkan musik pada saat ia telah memiliki band. Gitar ini biasa disebut gitar listrik atau electric guitar. Memiliki beberapa perbedaan dengan gitar akustik. Yaitu, tidak memiliki sound hole, dan sebagai pengeras suaranya, harus menggunakan tambahan alat yang disebut amplifier. Hanya menggunakan senar baja. Memiliki 2 atau lebih pengatur suara dan nada. Dapat dihubungkan dengan efek gitar agar suara yang dikeluarkan lebih baik. Selain itu, modelnya juga sangat beragam.

Gitar semi elektrik hampir mirip dengan gitar akustik. Tetapi bedanya adalah, untuk mengencangkan suaranya, dapat menggunakan amplifier seperti gitar elektrik. Juga memiliki pengatur suara dan nada. Biasa digunakan untuk acara akustikan.
Read more

adult toy store

you are a sexual maniac who wants to have sex any time and every time but your partner can not always be there for you because of your work? or you are a like masturbation and want something new to your game?
or you need the best sex toys in the world?
vibrator for women?
or your partner want to experiment with playing in the bedroom
or you want to get some sex toys to reward your friends?
or want to try vibrating cock ring, the largest sex toy for couples.
or you are a woman looking for the perfect orgasm
sex toys we have the solution for you.
vibealot.com toys from this online sex toy store and know that your privacy is always respected, your adult toys and adult novelty will be shipped and billed completely silent and we thank you for your business!

Sex should be fun and bondage toys really add some excitement into your love life.


There are thousands of sexual toys on the market and frankly, not all sex toys are that great.
Read more

pick

Sebenarnya perkenalan saya dengan gitar listrik (electric guitar) belum lama. Mungkin baru 2 atau 3 tahun terakhir ini, yaitu semenjak saya membeli sebuah gitar listrik. Sejalan dengan perkenalan itu saya juga baru mempelajari cara-cara bermain gitar listrik. Dulunya saya lebih banyak menggunakan gitar klasik (yang pakai sting nylon itu). Bahkan gitar pertama yang saya miliki memiliki fret yang sangat lebar, yang cocok untuk belajar klasik.

Yang pertama kali harus saya pelajari adalah cara menggunakan pick. Sebelumnya saya memetik gitar langsung dengan jari-jari, ala gitar klasik. Maklum, tahunya dan diajari secara informal hanya seperti itu. Ketika menggunakan gitar listrik, sebagian teknik membutuhkan pick.

Ternyata tidak mudah menggunakan pick karena belum terbiasa. Saya masih belum menemukan feeling dari ujung pick, yang nantinya akan mengenai senar gitar. Petikan dengan pick menjadi kasar dan kurang akurat. Kalau pakai jari kan sudah bisa dirasakan (karena sudah terbiasa saja). Jadi nampaknya saya harus belajar untuk menggunakan pick. Karena sudah bisa main gitar, belajar yang nampaknya elementer ini menjadi membosankan.

Pick Guitar

Memilih pick ternyata juga tidak mudah karena ada bermacam jenis. Yang paling penting sebenarnya adalah ketebalan dari pick itu sendiri karena menentukan kelenturan dari pick itu. Saya coba-coba ternyata saya suka yang medium dan soft. Jadi picknya melentur. Tapi saya lihat pemain lain lebih suka menggunakan pick yang agak kerasan. Di toko musik pun kelihatannya pick yang soft kurang banyak dijual. Oh well… harus menyesuaikan diri.

Read more

chord guitar

Pemain gitar biasanya hanya menerima chord chart dari sebuah lagu tanpa disertai tanda key signature, atau tanda perubahan key signature di tengah lagu tersebut. Misalnya jika kamu membaca majalah gitar yang berisi chord-chord dan liriknya. Biasanya di situ tidak akan ditulis Key signature dari lagu tsb, atau bahkan perubahan key signature jika ada di tengah lagu tsb. Untuk bisa memainkan melodi, ataupun berimprovisasi, sangat perlu bagi kita mengetahui di kunci apa sebuah progresi chord tersebut berputar. Biasanya pendekatan yang umum secara musical adalah mendengarkan lagu tersebut dan mencari kuncinya dengan menggunakan telinga, akan tetapi kita juga bisa mencarinya dengan cara menganalisa chord-chordnya.

Menganalisa progresi kunci mayor

Metode yang digunakan untuk mencari kunci mayor dalam sebuah progresi chord adalah sebagai berikut:

1. Coba lihat terlebih dahulu masing-masing chord yang ada dalam progresi, kemudian buat daftarnya, kemungkinan-kemungkinan chord tersebut milik dari sebuah kunci apa, berdasarkan dari kualitas masing-masing chord. Karena scale mayor yang diharmonisasi memiliki tiga chord minor 7th (IImi7, III,mi7, dan VImi7), setiap chord minor 7th bisa menjadi milik dari 3 kunci yang berbeda. Sedangkan chord Major 7th bisa sebagai Ima7 ataupun IVma7 dari dua buah kunci yang berbeda, dan dominant chord sudah pasti adalah chord V7 dari sebuah kunci saja. (Gambar 1)
2. Bandingkan masing-masing kemungkinan kunci tersebut. Cari masing2 chord tsb yang mempunyai kunci yang sama.
3. setelah kalian menemukan kuncinya, tulislah fungsi dari masing-masing chord dengan angka Romawi. (Gambar 2)


Menganalisa progresi kunci minor

Secara teori, kunci minor dapat diidentifikasikan dengan menggunakan tehnik yang sama. Pada kunci minor yang diharmonisasi dari scale natural minor, chord dominant 7th adalah chord bVII7 dan secara otomatis menunjukan kuncinya. (Gambar 3)

Akan tetapi dalam prakteknya keadaan menjadi sedikit rumit jika menyangkut kunci minor. Untuk alasan tertentu harmoni natural minor lebih sering dirubah untuk menghasilkan melodi dan progesi chord yang lebih kuat. Salah satu hasil dari perubahan tersebut adalah seringnya chord V pada kunci minor yang diubah dari chord minor 7th menjadi dominant 7th sehingga fungsi dominant chordnya menjadi lebih spesifik. Oleh karena itu penting bagi kita untuk melihat hubungan interval antar chordnya yaitu sebagai berikut:

1. Jika ada kunci minor satu langkah di atas chord dominant 7th , berarti chord dominant 7th tersebut mempunyai fungsi sebagai bVII7 dan berarti chord minor 7th nya tersebut adalah Imi7.
2. Jika ada chord minor 7th dengan interval perfect fifth di bawah chord dominant 7th, artinya chord dominant 7th berfungsi sebagai chord V7 dan chord minor 7th nya adalah chord Imi7 seperti contoh di bawah ini. (Gambar 4)

Indikator lain yang bisa mengidentifikasikan progresi kunci minor adalah chord minor 7th b5. chord ini jika ada/digunakan dalam progresi fungsinya adalah sebagai IIº dalam harmoni natural minor. Ini menjadikan kunci minor 7th b5 sebagai indikator yang pasti dalam sebuah progresi kunci minor (Dalam praktek chord minor 7th b5 jarang sekali muncul sebagai chord VIIº dalam kunci mayor)


Menganalisa kunci dalam progesi triad

Dengan mengetahui chord Dominant 7th dan minor 7th b5 kita dapat dengan mudah mengetahui kunci tersebut adalah sebuah kunci mayor atau kunci minor. Dalam musik pop atau rock biasanya progresi dibuat dalam bentuk triad jadi artinya chord V nya adalah major triad sama halnya dengan chord I dan IV. Begitu juga penggunaan triad diminished (VIIº dalam kunci mayor, IIº dalam kunci minor) sangat jarang digunakan karena terdengar sangat dissonant di antara chord mayor dan minor, sehingga terdengar seolah tidak pada tempatnya.

Pertanyaannya adalah lalu ada berapa kunci bisa diidentifikasikan ketika masing-masing chord secara teori mempunyai fungsi lebih dari satu. Jawabannya bisa ditemukan dengan dua macam cara:

A. Menata ulang chord-chord tersebut secara urutan scale.

Perhatikan contoh di bawah ini, dengan berexperimen kita bisa menemukan chord I nya (Gambar 5). Setelah kita menemukan chord I nya cobalah tulis nama chord disertai fungsinya seperti di bawah ini.

Nama Chord E F#mi G#mi A B C#mi
(dalam urutan scale)
Fungsi I IImi IIImi IV V VImi



B. Gunakan telinga

Mainkan progesi chord yang ada dengan menggunakan gitar kamu, dan dengarkan. Dalam praktek cara ini adalah cara yang paling tepat untuk mencari kunci dasar dari sebuah progresi, apakah itu progesi yang menggunakan 7th chord, triad, ataupun keduanya. Progresi diatonik biasanya ada di dalam satu nada dasar saja. Nada dasar tersebut bisa menjadi jelas dengan cara mendengarkan progresi cukup lama untuk mendapatkan kemana chord tersebut diselesaikan (tonic chord), kemudian identifikasikan nada dasar yang telah kita peroleh tsb dengan mencocokannya dengan gitar kita sesuai dengan scale dan chordnya. Walaupun tidak semua lagu pop dimulai dari chord I tapi rata-rata hampir semuanya akan diselesaikan pada chord I.

Mencari Kunci dasar hanya dengan menganalisa memang mempunyai beberapa kesulitan, oleh karena itu untuk lebih memastikannya lagi kita harus menggunakan telinga kita untuk mendengarnya. Ada beberapa penjelasan lagi secara harmoni yang menerangkan mengapa suatu chord itu bisa masuk ke dalam sebuah progressi, hal ini mungkin akan saya tulis di lesson-lesson yang akan datang. Kombinasi dari mengerti teori dan telinga yang terlatih akan menjadikan kita sebagai musisi sejati yang mempunyai wawasan luas secara musical.

nih gambar2nya Peace.gif

gambar 1



gambar 2



gambar 3



gambar 4



gambar 5

Read more

Interval Tritone

The Power of The Tritone ini bukan cerita mengenai “Ordo Ordo” rahasia Yahudi dengan agenda Supremasist Imperialisme-nya, melainkan sebuah cerita tentang betapa pentingnya “Interval” yang bernama “Tritone” ini didalam Musik Blues.

Interval Tritone ini berjarak b5 ( Mol Lima ) misalnya dari C ke F#, ini jika ditambahkan nada Bass di D maka terbentuklah chord D7.

Seperti biasanya, kita kan main dengan pemain Bass sehingga kita hanya perlu memainkan Interval Tritone saja untuk memberi kesan sebuah chord Dom7.

Cukup dua not sudah komplit sebuah “Harmony”.

Menariknya dan merupakan suatu “point of interest” untuk diselidiki memakai rumus Matematika, bahwa cukup dengan menggeser Interval Tritone itu satu fret maka kita sudah bisa meng-cover sebuah lagu Blues.

Misalnya lagu Blues di kunci D seperti contoh diatas, maka jika Interval Tritone yang pertama itu kita geser kekiri satu fret ( B dan F ) maka akan menghasilkan chord G7 jika pemain Bass main “Root” di G.

Jika kita kembali ke-posisi semula dan meng-gesernya kekanan satu fret dan pemain Bass main root di A, maka akan terbentuk chord A7.

Seperti kita ketahui chord progresi Blues atau Rock N’ Roll di kunci D itu hanya memakai 3 chord saja yaitu : D7 G7 dan A7.

Jadi hanya dengan meng-geser geserkan Interval yang terdiri dari dua not saja, satu fret kekiri dan kekanan, kita sudah bisa menghasilkan sebuah “Blues Harmony” yang komplit dan sah legitimasi-nya secara “Theory of Western Music”.

Professor musik siapapun tidak akan bisa mencari kesalahan dari “Fenomena” ini.

Interval Tritone menghancurkan Teori Musik barat :

Doeloe dijaman pertumbuhan Musik Klasik di Eropa abad 16 sampai 18, interval Tritone dianggap sebuah Interval Musik Setan dan jika terdapat sebuah Komposisi yang mengandung interval ini, maka sang Komposer-nya bahkan bisa di-pancung kepala-nya karena dianggap mem-promosi-kan musik setan.

Komposer Klasik sampai sekarang, paling tidak mengerti bagaimana caranya mengatur Interval Tritone ini. Contoh nyata ada di DVD Reuni Eagles “Hell freezes Over” saat Orkestra sedang berlatih membawakan satu lagu dari Eagles yang berjudul “New York State of Mind”.

Lagu ini pada versi aslinya dibuka dengan intro Keyboard Strings yang memainkan chord voicing Blues dan kali ini akan dimainkan dengan full orchestra.

Aransemen score buat orkestra sudah digarap oleh lulusan “Julliard Conservatory of Music” dan saat itu dilatih “Rundown”-nya. Tapi anak anak Eagles merasa ada yang aneh pada intro-nya, tidak salah tapi aneh, gak seperti aslinya yang nge-Blues.

Anak anak Eagles tidak setuju versi mulus tersebut dan melihat dan akhirnya merubah sendiri not not yang tertulis pada score tersebut, sehingga saat dimainkan kembali sudah berbunyi “Blues”.

Itu adalah contoh nyata dimana Teori Musik Klasik tidak mampu meng-akomodasi-kan “Blues Harmony” terutama mengenai pergerakan paralel dari Interval Tritone, dimana hal ini sangat “Taboo” dimusik Klasik.

Musik Klasik sama sekali tidak mengenal Chord Dominanth 7 yang statis apalagi berpindah secara paralel ke posisi 4 dan 5. Mereka sama sekali tidak punya teori untuk menerangkan hal seperti ini, sementara hal ini berbunyi sangat masuk akal dan berkesan, well..Bluesy.

Jika ditanyakan mengenai hal ini, maka jawabnya adalah asal saja : Well..that’s Blues, what more can i say ? Mereka tidak punya Teori yang mampu menjelaskan mengapa Harmony seperti Blues ini bisa menjadi “Valid” alias “Sah” saja dikuping.

Penjelasan yang paling masuk akal adalah : Harmony Blues adalah suatu pergerakan Mode atau “Modalitas”. Ok, tapi mode dari apa ? Klasik punya mode seperti Dorian, Prhygian, Mixolydian etc yang berasal dari Diatonic Scale.

Jika “Blues” adalah sebuah “Mode” maka induknya mana ?

Kemudian penjelasan lainnya adalah : Blues itu adalah “Paralel Harmony” atau hanyalah sebuah “Modulasi”. Paralel Harmony dan modulasi di Musik Klasik adalah perpindahan kesuatu harmony yang lain dari aslinya dan tidak memiliki hubungan lagi dengan aslinya secara sumber tangga nada induknya.

Tapi progresi Blues adalah suatu kesatuan yang erat sekali sehingga merupakan suatu progresi sekuensial yang terus diulang ulang.

Blues adalah satu harmony tunggal yang utuh, bukan-nya banyak harmony yang bergerak secara “Paralel” ataupun merupakan suatu perpindahan Kunci alias “Modulasi”.

Jadi penjelasan diatas tidak mampu menjelaskan esensi dari Blues Harmony.

Teori Musik Klasik sangat terbatas cakupan-nya :

Teori Musik Klasik sangat terbatas dalam cakupan-nya terhadap semua musik musik yang ada di dunia, sebagaimana Sistem Pemerintahan Demokrasi-nya tidak sanggup untuk meng-akomodasi-kan prinsip hidup masyarakat dunia lain-nya.

Nomer satu, didalam musik Klasik tidak ada sama sekali yang namanya “Micro Tone”, sementara hal ini adalah elemen paling utama didalam musik Arab. Tangga nada “Gambus” itu memakai satu “Micro Tone” yang terletak ditengah tengah dari nada A dan A#.

Sehingga para pemain Gambus harus “Tuning” internal frequency Keyboard Electronic-nya agar mendapatkan suatu “Tangga Nada” yang biasa dipakai dimusik musik “Gambus”.

Membuat sebuah Keyboard Roland atau Korg memainkan tangga nada yang memiliki satu nada “Micro Tone” didalamnya adalah suatu kebiasaan musisi musisi Gambus di Indonesia.

Apalagi memakai Teori Musik Klasik untuk meng-analisa musik Gamelan Bali adalah suatu perbuatan “Sia Sia”.

Karena Gamelan Bali tidak mengenal “Satu”nya atau “Down Beat” of the first Bar dari suatu komposisi Gamelan.

Seluruh Phrase saling over lapping satu sama lain-nya dengan “Meter” yang masing masing berlainan.

Ketukan 4/4, 7/8, 3/4, 6/8, 11/12 semuanya main sekaligus didalam satu lagu dengan start awal yang berbeda beda, hal ini membuat para Cendekiawan Musik Barat jadi cepat botak saking ruwet-nya meng-analisa musik Gamelan Bali.

Musik Klasik cuma tau satu macam Meter misalnya 3/4 dimainkan pada waktu bersamaan diawal Bar nomor 1, kalaupun nantinya akan berpindah meter ke 4/4 pada nomor bar ke 32, itu akan dilakukan secara serentak bersama sama.

Itu adalah secara Ritmik dan secara harmoni, semuanya bermain di satu harmoni yang sama, alangkah “Terbatas”nya cara memandang musik seperti itu !!

Begitupun dengan cara memandang Kehidupan Masyarakat Dunia hanya dengan sistem “Demokrasi” ala Barat, melihat Ekonomi Dunia hanya dengan “Globalisasi Pasar Bebas”.

Itu sama sekali tidak mampu meng-akomodasi-kan seluruh “Keadilan Sosial” bagi Masyarakat Dunia yang sangat majemuk ini.

Dunia Kedokteran Barat-pun masih belum mampu menjelaskan Ilmu Pengobatan Cina yang sudah ribuan tahun terbentuk oleh peradaban serta terbukti “Manjur”.

Misalnya “Tusuk Jarum” dan “Totok Pembuluh Darah” etc
Read more

SeVenTh StRinGs

Sebuah scale / tangga nada adalah sebuah bentuk dari susunan nada-nada yang terpusat pada satu nada dasar. Di dalam tangga nada ada lagi bentuk kecil yang menyusun tangga nada tsb, yaitu hubungan antar masing-masing not secara individu yang membentuk melodi dan harmoni. Dengan memahami bentuk hubungan tsb maka kita akan lebih mudah dalam mencapai pemahaman tentang emosi yang dapat kita ciptakan untuk para pendengar musik.

Jarak antara dua buah nada dikenal sebagai interval. Jika dua buah nada tsb dimainkan secara bersama-sama maka kita mengenalnya dengan istilah harmonic interval, dan jika dua buah nada tsb dimainkan satu kemudian disusul dengan nada yang lain maka kita mengenalnya dengan istilah melodic interval.

Ketika dua buah not dimainkan secara bersamaan kita akan mendengarkan tiga hal yaitu dua buah not tsb ditambah dengan komponen ke tiga yaitu kombinasi dari kedua buah not itu sendiri. Setiap interval mempunyai kualitas dan suasana sendiri. Setiap not akan kita identifikasikan dengan angka sehingga angka-angka tsb bisa kita terapkan dalam kunci / not yang berbeda, karena walaupun not tsb berbeda kualitas interval yang kita dengarkan akan tetap sama. Kualitas interval perfect 5th antara nada C dan G akan terdengar sama dengan kualitas perfect 5th antara nada G dan D, ataupun kualitas interval perfect 5th pada nada-nada yang lainnya. Kualitas interval ditunjukan dengan jumlah ½ langkah antara ke dua buah nada tsb.

Sebelum kita mengenal kualitas interval lebih lanjut coba kalian perhatikan gambar 1


Kita menggunakan tangga nada Mayor dengan Kunci / nada dasar C. Angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 digunakan dengan asumsi menggunakan jarak tangga nada mayor. Jika kita perhatikan pada tangga nada di atas jarak ½ langkah hanya ada pada jarak nada antara 3 ke 4 dan 7 ke 1. Selain dari nada-nada tsb jumlahnya adalah 1 langkah, maka otomatis di antara nada-nada tsb masih terdapat satu buah nada lagi yang ditunjukan pada diagram di atas. Nada-nada tsb juga kita identifikasikan dengan angka-angka untuk mempermudah kita mengenal kualitas interval. Terkadang interval kita sebut dengan menggunakan 2 nama yang berbeda tergantung dari cara kita melihatnya. Beberapa nama interval adalah nama-nama interval yang paling umum digunakan dalam pengajaran musik, dan saya akan menuliskan keduanya baik menggunakan nama yang umum maupun yang tidak umum.

Interval kita bagi menjadi dua kategori, yaitu perfect dan imperfect. Interval imperfect mempunyai dua versi yaitu mayor dan minor. Versi mayor dapat ditemukan pada not-not yang ada pada tangga nada mayor, sedangkan untuk yang minor dapat ditemukan dengan cara menurunkan ½ langkah (1 fret) dari not-not yang ada pada tangga nada mayor tsb. Interval perfect tidak mempunyai versi mayor ataupun minor. Yang termasuk interval perfect adalah jarak dari 1 ke 1 yaitu unison, jarak dari 1 ke 4 yaitu perfect 4th, jarak dari 1 ke 5 yaitu perfect 5th dan jarak dari 1 ke 1' yaitu octave.


Coba perhatikan gambar 2
Gambar 2 menjelaskan kesuluruhan dari interval yang ada dengan menggunakan nama-nama interval yang umum digunakan dalam pengajaran musik. Interval-interval tsb ditulis dengan nada dasar C, kemudian di sebelahnya terdapat juga gambar diagram neck gitar untuk masing-masing interval tsb.

Gambar 3 menjelaskan keseluruhan interval baik dalam nama yang umum maupun yang tidak umum serta menjelaskan persamaan bunyinya dimulai dari diminished unison sampai dengan augmented octave. Interval yang ada pada gambar 3 tsb saya tulis hanya untuk memperkenalkan pada kalian mengenai nama-nama interval yang tidak umum, cobalah kalian utamakan untuk memperlajari nama-nama interval yang umum yang ada pada gambar 2.

Untuk mempermudah pemahaman cara memberi nama interval seperti pada gambar 3, berikut ini saya tulis rumus untuk memberi nama interval dalam bentuk diagram. (gambar 4)

1. Jika interval lebih kecil ½ langkah dari interval mayor maka interval tsb kita sebut dengan minor.
2. Jika interval lebih kecil ½ langkah dari interval perfect / minor maka, kita menyebutnya dengan diminished.
3. Jika interval lebih besar ½ langkah dari interval perfect / mayor kita menyebutnya dengan augmented.


Interval-interval tsb mempunyai suasana yang berbeda-beda. Ada yang terdengar nyaman di telinga ada juga yang terdengar ganjil. Kenyamanan dari interval-interval tsb dapat ditunjukan dengan tingkat consonance / disonance. Semakin consonance sebuah interval artinya interval tsb semakin nyaman terdengar di telinga, dan semakin disonance sebuah interval artinya interval tsb semakin tidak nyaman terdengar di telinga. Kemampuan kita dalam mengidentifikasi hubungan dari dua buah nada atau interval dikenal dengan kemampuan relative pitch, sedangkan kemampuan untuk mengidentifikasi sebuah nada dengan tepat dikenal dengan kemampuan perfect pitch. Kedua kemampuan tsb sama pentingnya untuk dipelajari. Belajar mengenal interval akan mempertajam kemampuan relative pitch kita.

Cobalah mainkan interval-interval tsb dan rasakan bagaimana kedua buah not tsb menyatu. Suasana interval-interval tsb bisa didefinisikan sbb:
1. Unison dan Octave : Karena notnya sama maka interval ini akan terdengar menyatu sekali dengan sempurna, nyaris tanpa interaksi, atau sangat tipis
2. Perfect fifth : Kuat, tenang, kosong, nyaman tidak ingin berpindah.
3. Perfect fourth : Lebih consonant daripada perfect fifth, rasanya ingin jatuh ke interval yang lebih nyaman yaitu major third.
4. Major third : Berwarna, bahagia, sangat tenang, santai, dan tidak ingin berpindah-pindah lagi.
5. Minor third : Sedih, dan sedikit agak gelap
6. Major sixth : Berwarna, bahagia seperti major third, tetapi tidak senyaman atau setenang major third, karena interval ini suasananya terasa sekali ingin berpindah ke interval yang lebih nyaman yaitu perfect fifth.
7. Minor sixth : Sedih seperti minor third, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval perfect fifth.
8. Major second : Dissonant, menggantung, agak gelap.
9. Minor second : Dramatis, gelap, horor, dan suasananya sangat kuat terasa ingin jatuh ke rootnya.
10. Major seventh : dissonant, jazzy, dan suasanya sangat kuat terasa ingin jatuh ke interval yang lebih tenang yaitu octave.
11. Minor seventh : Menggantung, dan membutuhkan resolusi.
12. Diminished fifth : Sangat tidak stabil, membutuhkan resolusi ke interval yang lebih nyaman seperti perfect fifth jika dimainkan sebagai harmonic interval, dan akan terdengar sangat ganjil jika dimainkan sebagai melodic interval. Interval ini juga menimbulkan kesan gelap, horor, mistis, tegang dan ngeri.

Deskripsi suasana di atas yang saya buat sangatlah subyektif. Setiap orang bisa mempunyai deskripsi sendiri terhadap setiap interval, akan tetapi deskripsi-deskripsi tsb akan bisa kita tarik benang merahnya yang kurang lebih agak mirip.

Pada abad ke 16 interval-interval dissonant seperti diminished 5th sangat dilarang untuk dimainkan, apalagi di dalam musik-musik gereja. Interval tsb dikenal sebagai ‘diabolus in musica’ atau bisa diterjemahkan sebagai setan di dalam musik, akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman, interval dissonant menjadi sangat menarik di telinga modern karena suasana tegang yang ditimbulkan oleh interval itu sendiri. Oleh karena itu interval-interval dissonant biasanya sangat sering ditemui pada musik-musik yang agresif seperti trash metal. Di dalam musik jazz interval-interval tsb juga sering digunakan untuk menciptakan tension. Dengan memahami suasana yang ditimbulkan oleh masing-masing interval tsb maka kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita. Contohnya jika kita ingin bercerita tentang kesedihan di dalam lagu kita maka kita bisa menggunakan interval-interval minor. Akan terdengar sangat aneh dalam sebuah lagu, jika bercerita tentang kesedihan dengan menggunakan interval-interval seperti major third yang bersuasana bahagia, hal tsb sangatlah bertentangan, walaupun itu sah-sah saja kita lakukan dalam membuat lagu hanya saja efeknya akan kurang mengena ke pendengar. Jika kita ingin membuat lagu dengan suasana horor tentunya kita juga tidak akan menggunakan interval-interval dengan suasana bahagia, tentu kita akan menggunakan interval seperti diminished 5th untuk menciptakan tension dan kengerian. Dengan memahami suasana interval kita bisa dengan mudah mempengaruhi para pendengar musik kita untuk kita bawa masuk ke dalam suasana tertentu yang kita inginkan. Knowledge is power, selamat mencoba.
Read more

Panty Chat Room

http://ruenna.com/lingerie_catalog_nov_files/image173.jpg
You are a maniac Panty but you are confused where to look for the same friends as you like Panty?

You are a maniac Panty, lonely and hungry for Panty but confused where to look for friends to exchange ideas Panty about Panty?

yeah ... do not worry I have a solution for you to visit
Panty Chat here you will find many friends Panty, you get to know each other and exchanging Panty, or getting a date via webcam chatroom Panty facility you can do crazy things with this facility?
Soon the list Panty Chat Rooms and enjoy all facilities provided free of charge for you. You can Chat with a ton of people all over the world in our panties chat FREE! Enjoy visiting plenty of PantyChatCity.com Panty where users from all of the planets come together in our chats and have fun for 100% free! Hop on your cam and let hundreds of people talk and see you while you enjoy their webcam! Register for a 100% free membership today and start viewing and talking to all of the people on this website immediatly!

Free Panty Chat Room and Panty webcam chatroom. Meet other singles in our Panty 100% free online live chatrooms.
Read more

Cyber sex chat

you are a sex maniac and need a friend to channeling your passion but you confused where to find a friend for sex dating?

you are a virgin, lonely and hungry for sex but confused where to find sex friend for your first date?

or you are an adventurer who is always changing sex couples to look for a different sexual sensations from each of your sex dating?

yeah ... do not worry I have a solution for you to visit the
Cyber sex chat here you will find many friends sex maniac, you can know each other and exchanging sex imagination, or getting a date through a facilities Cyber sex webcam sex you can do crazy things with this facility?
soon list on Cybersex Chat rooms and enjoy all amenities.
http://www.imagehost.ru/data/7522/28_.jpg
Free Cyber sex Chat Rooms and Cyber sex webcam chatroom. Meet other Cyber sex singles in our 100% free online live chatrooms.
Read more

Log Guns

POP METAL MAKER

http://2.bp.blogspot.com/_-6y0hZVM55s/R9-BO9bFeLI/AAAAAAAAAqk/tuBtARqrnsU/s400/log-guns-hits-maker-2008.jpg

Bendera Log Guns kian kini lumayan berkibar di kancah musik rock Tanah Air. Sambutan pasar terhadap album debut
mereka, ‘Hitsmaker’ (Logiss Records) yang dirilis pada akhir Januari 2008 lalu cukup hangat. Apalagi mereka telah menjadi salah satu band pembuka tur konser Skid Row di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Malang selama Maret 2008 lalu. Meskipun musik rock yang mereka geber terdapat balutan sound metal, mereka telah memiliki cara supaya musiknya bisa diterima oleh semua kalangan masyarakat.

Yakni dengan mengimbangi entakan dram dan kocokan gitar cadas yang banyak diusung di dalam lagu-lagunya dengan karakter vokal yang halus dan agak pop. “Kurang lebih konsepnya seperti Dream Theater,” ujar Andre,
gitaris sekaligus founder band ini menjelaskan. Meskipun band asal AS tersebut merupakan salah satu pengaruh terbesarnya, musik Log Guns tidak mengarah ke rock progresif pada umumnya. Melainkan mereka beusaha ingin
membuat karakter rocknya sendiri.

Read more

YNGWIE MALMSTEEN

“PERPETUAL FLAME”, ALBUM TERBARU YNGWIE MALMSTEEN


Mulai 14 Oktober 2008 mendatang, para penggemar setia Yngwie Malmsteen dipastikan sudah bisa mendengarkan album terbaru dari gitaris virtuoso asal Swedia tersebut. Album terbaru dalam tiga tahun terakhir yang dirilis oleh Rising Force Records dan diedarkan ke seluruh dunia lewat label Koch tersebut berjudul ‘Perpetual Flame’ dan merupakan album pertama Yngwie dengan vokalis barunya, Tim “Ripper” Owens, bekas vokalis Judas Priest dan Iced Earth.
Selain Yngwie dan Tim Owens, album berdurasi 70 menit yang antara lain memuat lagu berjudul ‘Death Dealer’, ‘Damnation Game’, ‘Four Horsemen (Of the Apocalypse)’, ‘Caprici Di Diablo’, ‘Eleventh Hour’ dan ‘Heavy Heart’ ini juga diperkuat oleh bekas kibordis Dream Theater, Derek Sherinian serta dramer Patrick Johansson. Saat rekaman, porsi bas dimainkan oleh Yngwie sendiri. Tapi untuk tur konser yang bakal berlangsung di Amerika dan Kanada, Oktober nanti, Yngwie bakal membawa band dengan formasi yang berbeda. Posisi Derek digantikan Michael Troy, sementara untuk bas bakal diisi oleh Bjorn Englen.
Sehari sebelum perilisan ‘Perpetual Flame’, nama Yngwie sendiri juga bakal diabadikan di “Rock Walk” di Los Angeles, AS. Tidak lama sesudahnya, tepatnya pada 28 November, pabrikan gitar Fender juga akan meluncurkan gitar custom terbaru Yngwie Malmsteen yang bakal diproduksi terbatas, hanya 100 buah. Rencana lainnya, beberapa album klasik Yngwie juga rencananya akan dirilis ulang dengan kualitas suara remastered. (*)

Read more

3 DOORS DOWN

KEPUASAN 3 DOORS DOWN

Dua tahun lebih sejak ‘Seventeen Days’, 3 Doors Down baru bisa merampungkan album self-tittled (Universal Records) terbarunya, yang dirilis mendunia sejak 20 Mei 2008 silam. Tapi kelegaan waktu itu justru dianggap para personel band asal Escatawpa, Mississippi ini, yakni Brad Arnold (vokal), Matt Roberts (gitar), Chris Henderson (gitar), Todd Harrell (bas) dan Greg Upchurch (dram) sebagai kesempatan emas untuk lebih bebas bereksperimen. Chris Henderson menunjuk lagu ‘She Don’t Want The World’ misalnya. 3 Doors Down tak pernah punya lagu semacam itu sebelumnya. “Itu salah satu hasil dari eksperimen kami. Kami mengambil beberapa langkah dan merampungkan sesutu yang belum pernah kami lakukan sebelumnya, di saat di mana kami tak pernah punya waktu untuk duduk dan memikirkannya. Ini bukan album yang sekadar rilis, tapi ini album yang membutuhkan waktu dua tahun untuk membuatnya,” tandasnya meyakinkan.


Read more

PAUL GILBERT


Paul Gilbert sedang menjalani masa-masa sibuknya saat ini. Setelah menghabiskan beberapa jadwal konser bersama Richie Kotzen dan George Lynch, kini ia kembali disibukkan oleh perilisan album terbarunya. Sejak pekan pertama Januari 2009, Mascot Records mengumumkan bahwa mantan gitaris Mr. Big tersebut telah resmi menandatangani kontrak kerjasama untuk album baru berjudul ‘United States’. Di album tersebut, Paul berkolaborasi untuk pertama kalinya dengan vokalis/gitaris Freddie Nelson. Konsep musik yang dibawakan konon cenderung ke corak hard rock yang membaurkan gaya Mr. Big dan Queen.

Selain itu, tak lama lagi, Paul juga akan merilis DVD gitar terbarunya yang berjudul “Silence Followed by a Deafening Roar - Guitar Instructional DVD and Shred Annex”. Di luar urusan album, bersama Ibanez Guitars, Paul juga telah menyepakati produksi ulang (reissue) gitar Paul Gilbert Signature Models (PGM), sekaligus untuk merayakan 20 tahun PGM Series. Dan berita yang lebih menggembirakan lagi, Paul konon telah memberi lampu hijau untuk melakukan reuni Mr.Big, bersama personel lainnya, vokalis Eric Martin, basis Billy Sheehan dan dramer Pat Torpey. Tapi untuk sementara ini, reuni yang digelar untuk merayakan tepat 20 tahun album pertama Mr.Big tersebut konon hanya dilakukan khusus tur Jepang. “Mr.Big kembali bersama, dengan personel asli, dan kami akan ke Jepang dan menggelar konser,” tegas Paul kepada DJ Koh Sakai, pemandu program acara radio “Heavy Metal Syndicate” di Jepang, baru-baru ini.



Lebih jauh tentang album baru dan reuni Mr Big, baca wawancara eksklusif GitarPlus dengan Paul Gilbert yang akan dimuat di edisi 62, terbit 20 April 2009.
Read more

GUITAR HERO

SALUT GUITAR HERO
Saya Pipin dari Jambi. Ini unek-unek yang bisa saya tulis pertama kali, padahal saya kira-kira sudah 1,5 tahun setiap bulan selalu membeli GitarPlus. Karena menurut saya, nggak ada yang jelek atau yang kurang dalam setiap edisi yang keluar. GitarPlus selalu memberikan apa yang saya mau dalam hal gitar. Berkat GitarPlus juga wawasan dalam gitar pun bertambah, membantu sekali. Kemudian yang kedua, saya salut buat tim/orang yang menulis semua kata-kata yang ada dalam majalah, karena katakatanya sastra banget dan mudah dipahami. Yang ketiga, masalah “Indonesia Next Guitar Hero”, polling yang GitarPlus adakan bulan kemarin. Saya cuma mau menanyakan, kenapa dalam pemilihan tersebut tidak menyertakan nama gitaris Indonesia yang potensial kayak:
1. Jarwo ( Naif )
2. Lukman ( Peterpan )
3. Ade ( Naff )
4. Marshall ( Ada Band )
5. Patup ( letto )
6. Onci ( Ungu )
Karena menurut saya, gitaris-gitaris tersebut mempunyai ciri khas tersendiri. Tapi untuk polling yang diadakan, saya cukup puas akan semuanya, baik dalam pollingnya atau pun hasil yang telah ditetapkan kemarin dengan 15 gitaris yang diberitakan pada edisi bulan September. Salut buat gitarplus!
(Pipin – Jambi (via email)

Jawab:
Redaksi juga senang jika suguhan kami bisa memuaskan pembacanya. Terima kasih.



ALTER BRIDGE & DISTURBED

Dear Gitar plus, Ini edisi pertama saya membaca GitarPlus dan membuat saya berminat langganan majalah ini buat bulan-bulan ke depan.... Saya suka m a j a l a h ini karena m e m u a t b e r b a g a i macam profil band dengan b e r b a g a i aliran dan juga memuat info tentang musik, jadi salut buat GitarPlus, majalah keren n top abies neh...

1. T o l o n g dong muatin profil lengkap tentang band Alter Bridge atau Disturbed. Ini edisi pertama saya, jadi nggak tahu apakah profilnya sudah dimuat di edisi sebelumnya. Kalau sudah, tolong dimuat lagi donk. Band favorit saya neh.... Terima kasih sebelumnya.
2. Tolong dong redaksi kasih info tentang band-band yang sudah mulai nggak kedengaran namanya di dunia musik. Jadi info tentang kenapa mreka mulai vakum dari dunia musik, kayak Seether atau Breaking Benjamin, dll.

Achmad Rizqon Karim – Sidoarjo (via email)

Jawab:
Alter Bridge sudah pernah dimuat. Disturbed akan dibahas di edisi mendatang. Seether dan Breaking Benjamin belum vakum. Seether bahkan baru saja merilis album baru di tahun 2008 ini.



KOMUNITAS JOHN 5
Hallo GitarPlus yang makin keren saja. Gue ada sedikit unek-unek neh.

1. Bonusin stiker dong di setiap edisi.
2. Tolong muatin profil John 5, soalnya gue ngefans berat sama dia.
3. Kapan GitarPlus mau buat komunitas gitaris?

Ok deh segitu aja unek-unek gue. Sukses buat GitarPlus, mudah-mudahan makin sangar!!!!
Ahmad Rusdy – Bandar Lampung (via email)

Jawab:
Sabar ya....



PROTES GITARPLUS
Haiii, aku pembaca GitarPlus yang setia, aku mau kasih kritikan nih: Kenapa ya profil gitaris Indo yang pernah unek-unek dimuat kok dimuat lagi? Pakai embelembel “New Guitar Hero” segala!!!!!!!!! Saya rasa sekarang isi GitarPlus sudah nggak berbobot, kehabisan akal. Dari pada mengisi profil yang sudah ditulis, mendingan diisi cara betulin gitar, kan asik. Tab yang sudah jangan dimuat lagi dong, kan gak berguna. Makasih, selamat lebaran!
Mohamad Darto (via email)

Jawab: Sayang kamu tidak menyebutkan nama gitaris, naskah atau tab yang menurut kamu sudah terulang pemuatannya.



ULASAN EFEK
Allow GP yang makin berkembang... Gue sudah dua kali kayaknya ngirim unekunek tapi nggak dimuat. Gue tinggal di Batam dan sudah beli GP kayaknya sudah lama, sekitar setahun lebih, walau kemarin sempat agak susah aku mendapatkannya. So, unek-unek:

1. Kemarin aku sudah senang dapat pembahasan terkait masalah FX, tapi kayaknya kurang puas. Plis, bahas satusatu dong, terus beberapa kontributor atau gitaris Indo atau luar negeri pakai setting yang gimana (lumayan kan dapat referensi)?
2. Boleh dong resensi musiknya diperbagus dengan CD yang baru? CD yang layak untuk dikoleksi, CD yang merupakan resensi permainan gitar yang bagus. Misalnya CD Queen ‘Greatest Hits vol 1’ (bagi gue permainan Brian May di ‘Bohemian Rhapsody’ sangat bagus, tuh)...
3. Boleh nggak sekali-sekali mengeluarkan cara merawat peralatan, baik gitar, ampli bahkan FX. Ya, gimana pun juga bagi gue peralatan adalah hal penting. Misalnya gue punya ampli Marshall, untuk mempertahankan kualitas suaranya, gimana cara mematikan yang benar, trus gimana merawat bodi amplinya? Paling nggak supaya peralatan lebih awet....

John Bert Christian – Batam (via email)

Jawab:
Terima kasih masukannya. Di rubrik “Resensi”, kami selalu menyajikan albumalbum terbaru (kecuali untuk segmen “Koleksi”). Coba diperhatikan dengan seksama.



Untuk pengiriman surat “Unek Unek”, harap disertai identitas lengkap: nama, alamat tempat tinggal dan nomor kontak. Kirim ke email: redaksi@gitarplus.net. Ditunggu ya....
Read more

An Ocean Between Us

Konsep apa yang coba kalian bawa di album ‘An Ocean Between Us’?

Phil Sgrosso (PS): Kami mencoba memperdalam setiap lagu kami dan memberikan sesuatu yang berbeda di dalamnya, supaya setiap lagu yang ada memiliki karakter yang berbeda dan setiap lagu bisa berdiri dengan sendirinya. Ya, kurang lebih seperti itu.

Ekuipmen yang digunakan di album tersebut?

Nick Hipa (NH): Banyak yang kami gunakan di sana. Untuk gitar, setidaknya ada sembilan buah yang kami gunakan. Saya sendiri banyak menggunakan Ibanez dan Les Paul.
PS: Ya, Dean, Washburn dan Les Paul.
NH: Berbagai macam gitar kami coba. Selain itu, kami juga menggunakan Maxon OD 808 Overdrive pedal, juga Memory Man (Electro-Harmonix). Untuk yang satu ini kami banyak menggunakannya. Juga pedal delay dari Line 6 DL4 dan Boss DD6. Untuk ampli kami menggunakan Randall RM100.

Selengkapnya baca di GitarPlus edisi 58.

Read more

GUITAR FOR FUN JOGJA

GitarPlus kembali sukses menggelar event andalannya, “Guitar For Fun” (GFF). Setelah sebelumnya diadakan di Jakarta dan Bandung, kali ini giliran “Kota Gudeg” Jogjakarta yang kebagian jatah. Kendati kali ini penonton dikenai tiket masuk sebesar Rp 15 ribu, gitaris-gitaris jogja tidak kehilangan antusiasme untuk meramaikan acara ini. Terbukti dengan hadirnya sekitar 400 penonton yang memadati Liquid Café, tempat GFF digelar, 22 Mei 2009 silam.
Di GFF yang terselenggara berkat kerjasama dengan beberapa sponsor seperti L.A. Lights, Simpati, Rockmen, Yamaha Musik Indonesia, Dame Guitar, Korg, Marvell, Duta Hotel, Ibanez, Rockwell, Russel, VOX dan SP Guitar ini, tampil barisan bintang tamu yang terbilang istimewa. Ada I Wayan Balawan yang sudah punya reputasi mendunia, ada jawara klasik Jubing Kristianto, gitaris rock Bengbeng “PAS” serta Adhit yang rupanya punya talenta jempolan, yang selama ini tak terdeteksi di bandnya, Element. Selain itu, wakil dari GitarPlus, Andy Owen serta Andris (gitaris band Brownies yang juga pengasuh majalah Band Magz) juga diturunkan untuk memamerkan kelihaian skill masing-masing. Dan seperti biasa, GFF kali ini pun banjir hadiah, mulai dari kaos hingga ampli. Jadi, cukup disayangkan buat yang melewatkan acara tersebut.
Read more

PSYCHO-SLIPKNOT

PSYCHO-SLIPKNOT
perti judulnya, ‘All Hope Is Gone’ (Roadrunner Records) adalah album keempat band metal asal Amerika Serikat, Slipknot yang proses penggarapan rekamannya kacau balau dan nyaris membuat sebagian personelnya frustrasi. Tak ada proses jamming di studio atau pun acuan jadwal rekaman yang jelas. Namun hasil akhirnya mencengangkan. Ini adalah album pertama Slipknot yang berhasil menerobos ke peringkat puncak di daftar album terlaris di Amerika versi Billboard 200.

Jim Root, gitaris Slipknot, secara blakblakan melontarkan pernyataan pedas yang termuat di Guitar World edisi Oktober bahwa ia tak ingin lagi menggarap album Slipknot jika masih dengan cara seperti ini. Maklum, ini pertama kalinya Jim, Mick Thomson (gitar), Corey Taylor (vokal), Paul Gray (bas), Joey Jordison (dram), Shawn Crahan (perkusi), Chris Fehn (perkusi), Sid Wilson (turntables/kibor) dan Craig Jones (samples) menggarap album tanpa acuan jadwal rekaman yang jelas. Padahal album ini justru dikerjakan di Iowa, kampung halaman Slipknot. Album-album sebelumnya malah selalu direkam di Los Angeles.

Read more

DEAR GOD’DITULIS SAAT MABUK

’DEAR GOD’DITULIS SAAT MABUK


Synyster, kamu baru bergabung di Avenged Sevenfold (A7X) setelah album ‘Sounding the Seventh Trumpet’ (Good Life Recordings, 2001 – dirilis ulang oleh Hopeless Records, 2002). Bisa cerita kenapa?

Zacky Vengeance (ZV): Karena kami payah... hehe. Kami sangat payah sekali dan membutuhkan bantuan secepat mungkin yang bisa kami dapatkan. Dia (Synyster) teman baik The Rev (dramer A7X). Lalu dia berminat untuk membantu dan bilang, ‘Kalian payah dan saya bisa membantu kalian agar menjadi lebih baik, membantu gitaris kalian yang lain agar bisa bermain gitar lebih baik dan juga punya penampilan lebih baik’... hehehe. Kami memiliki pertemanan yang sangat indah. Yeah, saya rasa dia lebih menyukai The Rev dari pada album kami dan akhirnya ia bergabung dan membuat segalanya menjadi lebih baik

Synyster Gates (SG): Saya mendengar pemanasan vokal yang dilakukan oleh M. Shadows dalam sebuah perjalanan dan terkejut, ia seperti sedang berusaha membakar sebuah rumah dan saya berkata ‘What the fuck is that?’ Lalu saya berhenti karena terdengar seperti Kim Sanders (penyanyi dan penulis lagu berdarah Afro- Amerika)... hahaha!

Pernahkah terpikir untuk kembali ke album pertama seperti yang Metallica lakukan?

SG: Itu seperti di saat kamu bermimpi tentang sesuatu dan kamu menginginkan sesuatu tapi apa yang kamu pikirkan dan inginkan adalah sebuah mimpi buruk?! Dan itu merupakan mimpi buruk di saat kembali ke awal perjalanan kami. Sebenarnya kami menyukai semua hal yang telah kami lakukan, tapi kami berusaha untuk membuat hal yang baru dan berbeda. Semua orang ingin berubah dan di saat kami melakukan sesuatu yang baru, menurut saya itu memberikan penghormatan akan apa yang telah kami lakukan sebelumnya. Berhenti mengulangi apa yang telah kami kerjakan, karena kami tidak akan berkembang jika tetap mengikuti pada apa yang telah kami kerjakan. Dan akhirnya, kami mencari jalan keluar yang lebih mudah dengan membuat lagu berbeda. Apakah lagu ini bagus? Saya tidak tahu... yang jelas ini berbeda, fuck yeah! Jadi untuk ke depannya akan selalu terdapat perubahan dalam setiap album.

Read more

GRINDCORE

INFEKSI GRINDCORE


Minggu, 16 November 2008 lalu, Dead Vertical (DV) merayakan peluncuran resmi album terbarunya, ‘Infecting The World’ (Rettrevore Records), di Stardust, gedung Sarinah, Jakarta. Selain tentunya dipanaskan aksi panggung “tuan rumah”, ada pula penampilan band DeadSquad, Hard to Kill, Straight Out, Sarkastic, Burning Flame, Raja Singa, Death Valley, End of Age, Absolute Defience dan Final Attack yang turut menaikkan suhu acara tersebut. ‘Infecting The World’ sendiri merupakan album yang menuai cukup banyak pujian di berbagai media, dan membuat bendera DV semakin berkibar di komunitas metal di Indonesia, khususnya di Jakarta.
Lewat album barunya ini, menurut para personel DV, yakni Boy (gitar), Boni (bas) dan Arya (dram), mereka ingin menginfeksi manusia untuk menyadarkan bahwa saat ini tanda-tanda kiamat kecil sudah terlihat.
Read more

INDUSTRIAL GOTHIC ROCK

INDUSTRIAL GOTHIC ROCK


Sejak kemunculan pertamanya tahun 1993, Koil yang sering disebut sebagai band pengusung aliran industrial gothic rock ini sudah sering berhasil menuai kontroversi. Di antaranya misalnya, kerjasamanya dengan restoran cepat saji McDonalds, saat mempromosikan album ‘Megaloblast’ (2001). Dan kini, lewat album keempat, ‘Blacklights Shines On’ (Apocalypse - 2007), Koil kembali melakukan gebrakan mengejutkan di tengah krisisnya kehidupan industri musik di Tanah Air. Koil telah menjadi band pertama di Indonesia yang membagikan albumnya tersebut secara gratis!

Tapi GitarPlus tentu saja tidak akan membahas kenapa band asal Bandung ini berani ‘berfoya-foya’ dengan cara itu, secara lebih jauh. Karena sepertinya sudah cukup banyak media lain yang telah membeberkannya. Lewat obrolan dengan gitaris Donnijantoro, terungkap ‘rahasia dapur’ Koil yang tentunya lebih menarik. Karena siapa sangka, dengan hasil akhir yang cukup menggigit dari segi sound, Donni ternyata ‘cuma’ mengandalkan paduan software sederhana, Adobe Audition dengan metode rekaman analog. Termasuk proses mixing-nya.

Donni yang juga merupakan adik dari Otong, vokalis Koil, memulai penggarapan ‘Blacklights Shines On’ di rumahnya sendiri. Tadinya, ia sempat mencoba rekaman di studio dengan memboyong laptop, namun rupanya suara yang ia inginkan tak pernah tertangkap. “Sound yang di amplifier sudah bagus, cuma komputer kami tidak memadai fasilitasnya, akhirnya gue balik lagi pakai direct,” ungkap Donni.

Read more

I Wayan Balawan VISUALISASI MAGIC-TOUCH



Sejak Juni 2008 silam, I Wayan Balawan sudah mengabarkan ke redaksi bahwa ia tengah menggarap album baru plus video instruksional gitar berformat DVD. Sebuah berita gembira untuk dunia gitar di Indonesia. Karena sepertinya, sebelum Balawan, baru Dewa Budjana yang pernah menggarap video yang kurang lebih seperti itu. Di luar itu, belum ada gitaris professional yang melakukannya. Apalagi dengan penggarapan yang serius dan diedarkan untuk kepentingan umum. Dan pertengahan Januari 2009, akhirnya niat mulia Balawan itu pun terujud. Album solo keempat Balawan yang dikemas dalam satu paket bersama DVD berjudul ‘See You Soon’ tersebut telah dirilis oleh Universal Music Indonesia.


Bisa cerita proses pembuatan album ini?

Dari segi materi masih tetap mix, ada yang komersil juga. Tapi yang ini lebih jazz. Di sini juga ada lagu pop ciptaan Dewiq, judulnya ‘Asal Kau Mau’, memang dikasih untuk saya. Memang belum sepenuhnya idealis, karena nanti susah promonya. Makanya diimbangi dengan DVD lesson. Tadinya mau dibikin terpisah, tapi demi untuk mengurangi pembajakan. Karena di DVD ini mengajarkan cara memainkan lagu yang ada di album. Jadi memang harus berhubungan, orang harus memiliki dua-duanya. Apalagi harganya murah, dan bisa dapat dua-duanya sekaligus.

Kali ini tidak terlalu etnik dibanding album sebelumnya. Kenapa?

Soalnya mungkin yang seperti ini lebih cocok untuk Indonesia. Dan untuk gitar, saya juga bermain gitar akustik di lagu ‘I Don’t Want to Eat Alone Anymore’... hehehe, aneh judulnya. Saya sebelumnya tidak pernah bermain gitar akustik. Di album ini juga saya masukkan permainan gitar rock, karena di album sebelumnya nggak ada sama sekali. Karena album kemarin lebih menyesuaikan dengan konsep yang lebih etnik.

Selengkapnya di GitarPlus edisi 59.

Read more

The Way of the Fist album

TINJU MEMATIKAN

Paduan permainan gitar bercita rasa Amerika dan Eropa menyatu dengan baik di album ‘The Way of the Fist’ (Spinefarm/Universal), debut milik Five Finger Death Punch (5FDP), sebuah band metal asal Amerika yang baru dibentuk dua tahun lalu. Pasalnya, dua gitaris yang menopang band ini, yakni Zoltan Bathory dan Darrell Roberts benar-benar mewakili dua sisi tersebut.
Zoltan yang mengaku terpikat pada instrumen gitar gara-gara mendengarkan Iron Maiden ini lahir dan dibesarkan di negara komunias Hongaria, dan menurutnya, ia tak mengenal musik blues. “Kami tidak membutuhkannya. Everyday for us was the blues,” ujar Zoltan, seperti dikutip dari Guitar World. Makanya, gitaris berambut gimbal pemegang sabuk hitam salah satu aliran beladiri ini lebih cenderung menerapkan permainan gitar yang brutal, gila dan cepat. Sementara Darrell yang sebelumnya cukup lama mengasah tekniknya di band heavy metal W.A.S.P. sangat kental dengan corak permainan metal klasik khas Amerika.
Selain Zoltan dan Darrell, di album ‘The Way of the Fist’ yang digarap di Next Level Studios (Tulsa, Oklahoma) dan di Complex Studios (Los Angeles, California) ini, 5FDP juga diperkuat oleh Ivan Moody (bekas vokalis Motograter & Ghost Machine), Matt Snell (bekas pemain bas Anubis Rising/Deadsett) serta dramer Jeremy Spencer. Sementara untuk mixing dan mastering, 5FDP mendapat bantuan tangan dingin Logan Mader, mantan gitaris Soulfly dan Machine Head.

Read more

SAYA MENYUKAI SEMUA TEKNIK GUITAR

SAYA MENYUKAI SEMUA TEKNIK”

Bisa jelaskan apa saja keistimewaan Yamaha BB714BS ini? Apa perbedaannya dibanding ATTLTDII?

Banyak yang istimewa di bas ini. Warna barunya yang keren, merah, dan saya suka sekali warna merah. Ada pickup yang sangat khusus di posisi neck, yakni super deep low end. Jadi kurang lebih sama dengan bas Attitude saya, yang tentunya telah sangat sukses, juga punya lekukan bodi BB yang klasik, seperti bas Yamaha yang saya miliki pertama kali. Benar-benar sesuatu yang mantap, rock solid, sound dan neck-nya sangat bagus.

Apakah BB ini dibikin karena belum merasa puas dengan Attitude?

Tentu tidak, saya sangat puas dengan Attitude. Attitude sangat sempurna memainkannya, saya sangat menyukainya. Ini (BB) hanya tambahan, tidak ada perbandingan. Sejak saya mulai sering memainkan model BB, sekitar 20 tahun silam, ketika mulai bekerjasama dengan Yamaha, ternyata banyak permintaan terhadap model yang biasa saya pakai. Jadi kami merancangnya, dan BB714BS ini merupakan versi terbarunya. Tapi saya selalu memainkan Attitude, bas kesayangan saya.

Kenapa tidak menempatkan scallope neck di BB714BS seperti halnya Attitude?

Tidak, karena Attitude memang pengkhususan. Kadang-kadang seorang musisi membutuhkan hal-hal yang khusus. Dan kadang musisi lain akan menemukan kesulitan untuk memainkannya. BB dirancang lebih ke arah bas yang bisa dimainkan semua orang. Lagipula model BB banyak digemari. Siapa pun yang mencobanya akan langsung menyukainya. Laris di manamana. Dan saya banyak mendapat kiriman email yang mengatakan susah mendapatkan model itu lagi.

Read more

SHRED ERA




Penggarapan ‘Chinese Democracy’ mulai bergulir pada pertengahan era ‘90an ketika Axl Rose secara resmi membeli hak penggunaan nama Guns N’ Roses (GN’R). Tak lama setelah Gilby Clarke (gitar), Slash (gitar), Duff McKagan (bas) dan Matt Sorum (dram) memutuskan angkat kaki meninggalkan Axl. Trek pertama yang dikerjakan Axl sendirian adalah lagu ‘Oh My God’ yang lantas menghiasi soundtrack film “End of Days” (1999). Di lagu itu, porsi gitar diisi Dave Navarro (Jane’s Addiction/Red Hot Chili Peppers) dan Gary Sunshine, guru gitar pribadi Axl. Saat itu pula, Axl mulai mendengungkan ‘Chinese Democracy’ sebagai judul album baru GN’R berikutnya. Sementara di pasaran, Geffen Records merilis album konser GN’R berjudul ‘Live Era: '87-'93’ (Geffen) untuk mengisi kekosongan.
Nah, pada titik inilah revolusi gonta-ganti personel di tubuh GN’R versi Axl dimulai. Di lini gitar, Axl sempat mengajak Paul Huge - teman masa kecil Axl untuk mengisi kekosongan posisi Gilby - saat Slash belum memutuskan cabut. Paul bahkan sempat ikutan penggarapan rekaman ‘Sympathy for the Devil’, lagu daur ulang milik The Rolling Stones yang dibuat untuk menghiasi film “Interview with the Vampire’ (1994). Setelah itu, pasca keluarnya Slash, Axl sempat mengajak Zakk Wylde (Black Label Society/Ozzy Osbourne) untuk jamming dan berlangsung selama lebih dari seminggu. Kolaborasi ini tak berhasil. Brian May (Queen) berada di urutan berikutnya, dan bahkan sempat menyumbangkan permainan gitarnya di lagu ‘Catcher in the Rye’, tapi di versi awal yang sempat bocor di internet (lagu ini selanjutnya tetap dimasukkan di album resmi ‘Chinese Democracy’, namun tanpa menyertakan karya tangan Brian). Dave Navarro yang digaet selanjutnya juga tak bertahan lama. “Saya menghabiskan waktu sekitar satu setengah jam di studio, mengisi porsi solo dan tak lebih. Pokoknya tidak bakal bisa berhasil,” ujar Dave, kesal.
Tahun 1997, setelah tak lagi memakai jasa Dave Navarro (bahkan lagu ‘My God’ juga tak jadi diikutsertakan di rilisan resmi ‘Chinese Democracy’), Axl lantas menggaet Robin Finck (Nine Inch Nail) untuk disandingkan dengan Paul Huge. Namun karena Robin hengkang untuk mendukung tur band awalnya, maka posisinya lantas diberikan ke shredder yang selalu tampil bertopeng dan mengenakan topi ember KFC, Buckethead. Namun pada akhir tahun 2000, Robin balik lagi, menggantikan Paul Huge dan menjadi gitaris tandem Buckethead. Bahkan Axl menambah satu gitaris lagi, yakni Paul Tobias untuk memperkuat formasi (plus basis Tommy Stinson, dramer Brian “Brain” Mantia dan kibrodis Dizzy Reed). Penampilan pertama GN’R di depan publik dengan formasi ini berlangsung pada hari pergantian tahun di House of Blues, Las Vegas serta di panggung festival “Rock in Rio III”, di Brasil, Januari 2001. Setahun kemudian, Paul Tobias mengundurkan diri.
Pada tahap ini, Axl telah memulai rentetan proses penggarapan ‘Chinese Democracy’ di L.A. Studio bersama Roy Thomas Baker, produser legendaris yang pernah menangani album Queen. Sebelum Roy, berderet produser yang sempat dijajaki Axl, antara lain Moby, Mike Clink, Youth dan Sean Beavan. Ada yang menolak dan atau tak tahan bekerjsama dengan Axl. Pada saat itu, untuk beberapa penampilan panggung, Axl menarik Richard Fortus (The Psychedelic Furs/Love Spit Love) - yang sebelumnya kalah audisi dengan Buckethead - untuk mengganti tugas Paul Tobias. Pertengahan Maret 2001, Elizabeth “Beta” Lebeis, asisten Axl, mengatakan kepada sebuah koran terbitan Brasil bahwa GN’R telah membuat sebanyak 48 lagu, di antaranya berjudul ‘IRS’, ‘TWAT’, ‘The Blues’, ‘Riad and the Bedouins’, ‘Silkworms’ dan ‘Madagascar’. Beta memperkirakan ‘Chinese Democracy’ bisa segera dirilis pada Juni atau Juli, tahun itu juga.
Februari 2001, Tom Zutaut dihubungi oleh Jimmy Iovine, pendiri Interscope Records dan petinggi Geffen dan A&M Records. Tom adalah produser yang dulunya menangani penggarapan album-album GN’R sebelum ‘Chinese Democracy’, termasuk ‘Appetite for Destruction’ yang melejitkan nama GN’R. Jimmy sampai pada kesimpulan, tak ada orang lain yang bisa mewujudkan perilisan ‘Chinese Democracy’ menjadi kenyataan selain Tom. Tapi proses menyatukan Axl dan Tom bukan pekerjaan mudah. Keduanya sudah berpisah selama satu dekade. Dan sebelumnya, Axl pernah sangat marah pada Tom menyangkut hubungannya dengan Erin Everly, mantan istri Axl yang menjadi sumber inspirasi lirik lagu ‘Sweet Child O’Mine’. Tom sendiri juga tahu betul bahwa bekerjasama dengan Axl berarti tanpa patokan waktu yang jelas. “Dan itu berarti bisa merusak kerukunan keluarga saya,” seru Tom terus-terang. Karena ia pernah mengalami sendiri, bahwa sejak penggarapan album ‘Use Your Illusion I & II’, Axl benar-benar menerapkan sistim kerja yang otoriter. “Tak ada proses kolaborasi seperti yang terjadi di album ‘Appetite for Destruction’,” tambah Tom lagi.
Namun setelah Tom bertemu dan berbicara langsung dengan Axl, segala masalah di masa lalu akhirnya bisa dikesampingkan. “Saya tidak perduli dengan dananya. Pokoknya apa pun yang harus dilakukan, saya ingin kamu bisa membuat album ini bergerak maju. Karena otak saya telah berputar-putar selama kurang lebih enam bulan,” ucap Axl pada Tom. Pada tahap ini, Tom yakin sekali bisa merampungkan ‘Chinese Democracy’. Apalagi, rekan kerjanya, Roy Thomas Baker bukan orang asing di matanya. Keduanya pernah bekerjasama di Elektra Records selama dua tahun. “Jadi tak ada masalah,” seru Tom meyakinkan.

Buckethead
Langkah besar yang dilakukan Tom adalah memanggil kembali Brian Carroll alias Buckethead yang sempat mengundurkan diri dari formasi GN’R. Dengan segala upaya, Tom membujuk shredder tersebut untuk bergabung dan ikut di proses rekaman ‘Chinese Democracy’. “Kamu adalah salah satu di antara sedikit orang yang bisa membuat GN’R spesial, seperti yang pernah dilakukan Slash. Saya akan bersamamu setiap hari dan tak akan memintamu untuk menjadi seperti Slash,” demikian Tom meyakinkan Buckethead. Bahkan kemudian, Tom menawarkan Buckethead sebuah “ruang kerja” berbentuk kandang ayam (chicken coop) di dalam area studio. Maklum, Buckethead sangat yakin jika dulunya ia dibesarkan oleh keluarga ayam. Entah benar atau tidak cerita itu, namun terbukti Buckethead langsung tertarik dengan tawaran Tom dan yakin bisa berkarya jauh lebih baik jika memiliki kandang sendiri. Dua hari setelah pembicaraan itu, kandang Buckethead pun rampung dan tak ada yang boleh memasukinya selain Buckethead sendiri.
Namun ternyata, usaha Tom tersebut bukan jalan yang disukai Axl. Ada masa di mana Buckethead menyetel video porno yang sangat vulgar di kandangnya untuk mendapatkan inspirasi, dan itu sangat mengganggu konsentrasi Axl. Masalah lain, Buckethead pernah melarang kotoran anjing piaraan Axl yang kebetulan masuk ke dalam kandang dibersihkan. Ia mengatakan sangat suka dengan aroma kotoran anjing di dalam kandangnya. Bau busuk pun menyebar di dalam studio dan Buckethead melarang siapa pun masuk untuk membersihkannya. Tapi Tom mengakui, hasil kerja Buckethead yang katanya terinspirasi dari bau kotoran anjing memang sangat mencengangkan.
Sayangnya, di saat Tom sangat yakin bisa merampungkan ‘Chinese Democracy’, muncul masalah baru yang memunculkan kesalahpahaman antara Tom dan Axl. Dan ini terjadi di saat mixing akhir album tersebut telah berhasil dirampungkan. Ridley Scott, sutradara film “Black Hawk Down” meminta izin untuk menggunakan lagu ‘Welcome to the Jungle’ di filmnya itu. Namun saat Axl diundang untuk preview, ia sangat berang karena melihat sangat banyak orang yang tidak ia kenal di ruangan tersebut. Padahal sebelumnya, ia telah membahasnya dengan Tom bahwa preview itu sangat tertutup, sangat pribadi. Axl menuding Tom telah membohonginya dan menuduh Tom berusaha memanfaatkan momen itu untuk mendapatkan keuntungan. Tom sendiri merasa ada pihak yang telah sengaja menjebaknya. Apa pun kenyataannya, Axl tak mau tahu dan saat itu juga memecat Tom. Beberapa bulan kemudian, Roy Thomas Baker mengundurkan diri dari proyek ‘Chinese Democracy’. Langkah itu diikuti pula oleh Buckethead yang sempat bertahan hingga 2004.
Menurut perhitungan Tom, seharusnya ‘Chinese Democracy’ sudah bisa dirilis September 2002, atau selambat-lambatnya pada musim semi 2003. Namun hingga 2004, tak ada tanda-tanda menggembirakan. Sampai akhirnya, pihak Geffen angkat tangan dan tak mampu lagi mengucurkan dana tambahan. Februari 2004, Geffen mengumumkan bahwa pendanaan album tersebut selanjutnya menjadi tanggungjawab Axl sendiri. Menurut perhitungan kasar harian The New York Times (2005), dana yang tertelan untuk menggarap ‘Chinese Democracy’ mencapai angka USD 13 juta, yang antara lain terpakai untuk membayar gaji bulanan para anggota band (USD 11.000), teknisi gitar (USD 6000) dan untuk chief engineer (USD 14.000). Belum termasuk bayaran para produser, para teknisi rekaman dan penyewaan perangkat alat musik. Untuk setidaknya mendapatkan dana itu kembali, pihak Geffen akhirnya merilis album kompilasi lagu-lagu terbaik GN’R berjudul ‘Greatest Hits’, Maret 2004.
Februari 2006, versi demo lagu ‘Better’, ‘Catcher in the Rye’, ‘I.R.S.’ dan ‘There Was a Time’ bocor dan beredar di internet. Pihak manajemen GN’R mengklaim, bahwa kebocoran itu disengaja untuk mengukur respon dari para fans GN’R tentang lagu-lagu baru tersebut. Dalam sebuah wawancara radio pada 5 Mei 2006, Axl mengumumkan bakal merilis ‘Chinese Democracy’ di akhir tahun. Jadwal itu rupanya melenceng. Janji berikutnya, akan dirilis Maret 2007. Gagal juga.


Bumblefoot
Ron “Bumblefot” Thal mendapat panggilan memperkuat GN’R saat gitaris kelahiran Brooklyn, New York (AS) ini tengah menyelesaikan penggarapan album solonya yang berjudul ‘Normal’ (2005). Isu pertama datang dari email yang dikirim oleh Joe Satriani, gitaris virtuoso ternama yang mengaku sangat mengagumi permainan gitar Ron. Joe mengatakan bahwa ia telah merekomendasikan Ron untuk menggantikan posisi Buckethead. Email kedua lantas datang dari Chris Pitman (kibordis GN’R). Pihak manajemen GN’R lantas mengundang Ron untuk jamming saat para personel GN’R sedang berada di New York. Dan di panggung Hammerstein Ballroom, New York, 12 Mei 2006 silam, Ron pun tampil sebagai gitaris GN’R untuk pertama kalinya. Berbagi tugas dengan dua gitaris lainnya, Robin Finck (yang lantas cabut dan kembali ke band lamanya, Nine Inch Nail) dan Richard Fortus.
Axl sendiri konon tidak buta-buta amat dengan karya musik gitar Ron. Setidaknya, Axl pernah mendengar dan menyukai lagu ‘I Can’t Play the Blues’ yang termuat di album solo Ron yang berjudul ‘Hermit’ (1997). Dan sebagai orang baru di GN’R, Ron mengaku tak suka membuang-buang waktu untuk menerka-nerka lagu-lagu GN’R dan membuat personel lainnya harus menunggu. Sebagian besar materi dari ‘Appetite for Destruction’ (1987) yang banyak dimainkan saat latihan sudah dilumat Ron mentah-mentah sebelum memasuki studio latihan. Sementara untuk materi lagu baru, Ron juga rela-rela saja memainkan porsi Buckethead apa adanya, tanpa terlalu banyak embel-embel improvisasi. “Soalnya, jika saya mempelajari sebuah lagu, saya tidak cuma mengulik porsi untuk saya sendiri, tapi juga porsi lainnya, alur bas, dan bahkan vokalnya,” ujar Ron mengakui.
Lagipula, tambahnya, melodi lagu adalah bagian paling penting di lagu-lagu GN’R. Kalau mengubah bagian itu, berarti sama saja mengubah lirik lagunya. “Jadi saya berusaha menghargai lagunya,” tandasnya. Untuk hal ini pula, Ron tidak keberatan untuk memainkan gitar Gibson Les Paul ’59 Reissue buatan tahun 1989 untuk kepentingan musik GN’R. Padahal sesungguhnya, Ron telah dikontrak secara eksklusif oleh Vigier, perusahaan gitar asal Perancis. “Karena dalam banyak hal, Les Paul merupakan ciri sound GN’R,” katanya lagi.
Kendati demikian, di rekaman ‘Chinese Democracy’, Ron tidak melulu memainkan Les Paul. Ia antara lain juga menyayat Vigier Surfreter Fretless di bagian verse lagu ‘Chinese Democracy’ dan gitar akustik merek Parkwood di lagu lainnya. Gitar-gitar itulah yang ia sandingkan dengan Boss Blues Driver, pedal wah dan ampli Marshall JCM800.
Saat penggarapan album, Ron mengaku melakukan banyak eksperimen untuk mendapatkan posisi yang tepat dan nyaman untuk porsi gitarnya. Ia bisa saja menghabiskan sampai 10 jam untuk mengotak-atik part yang dianggap ‘berharga’ dan bisa diselipi. Maklum, karena album ‘Chinese Democracy’ sudah dipadati permainan gitar dari para gitaris sebelumnya. Seperti di lagu ‘Chinese Democracy’ tadi, hanya permainan ritem Ron yang terpakai. Sementara untuk bagian solo, sudah ada penyampuran permainan Buckethead dengan Robin Finck. Tapi di lagu ‘Shackler’s Revenge’ yang pertama kali diperdengarkan secara resmi lewat game Rock Band 2 (14 Juli 2008), Ron kebagian memainkan porsi solo sendirian sepanjang lagu. (mudya – dari berbagai sumber)


The Gunners
Popularitas GN’R, band yang dibentuk di Los Angeles, California (AS) pada 1985 ini melejit bagai roket ketika merilis album ‘Appetite for Destruction’ (1987). Debut yang antara lain memuat lagu ‘Sweet Child O’Mine’, ‘Paradise City’ dan ‘Welcome to the Jungle’ ini tercatat telah terjual sebanyak lebih dari 28 juta keping dan menempati posisi terlaris di Amerika. Kini, penjualan album keseluruhan GN’R diperkirakan sudah mencapai angka lebih dari 90 juta keping di seluruh dunia, termasuk dari album kembarnya, ‘Use Your Illusion I’ dan ‘Use Your Illusion II’ (1991) yang berhasil terjual sebanyak 14 juta keping lebih.
Saat penggarapan ‘Appetite for Destruction’, GN’R diperkuat formasi Axl Rose, Slash, Izzy Stradlin (gitar), Duff McKagan dan Steven Adler (dram). Namun sebelum mengolah album berikutnya, Steven ditendang keluar karena penggunaan narkoba. Penggantinya adalah Matt Sorum, bekas dramer The Cult. Di tengah perjalanan tur promo ‘Use Your Illusion’, Izzy menyatakan mundur. Gilby Clarke, gitaris yang telah dikenal Slash jauh sebelum GN’R terbentuk direkrut untuk menambal kekosongan. Selanjutnya, kibordis Dizzy Reed juga direkrut untuk mengakomodasi perkembangan konsep musik GN’R yang makin melebar. Usai menggarap album yang sepenuhnya berisi lagu daur ulang, ‘The Spaghetti Incident?’, formasi ini bubar dan Axl melenggang sendiri membawa nama GN’R. (*)



Diskografi:
Appetite for Destruction (1987)
G N' R Lies (1988)
Use Your Illusion I (1991)
Use Your Illusion II (1991)
The Spaghetti Incident? (1993)
Live Era: '87–'93 (1999)
Greatest Hits (2004)
Chinese Democracy (2008)

Foto:
Axl Rose (Geffen/Universal)
Ron Thal (Courtesy of Vigier Guitars)
Buckethead (Foto Buckethead yang banyak tersiar di situs internet)

Read more

EGO BERDISTORSI


Sebuah band baru asal Yogyakarta, Thirteen Fighting (13F) baru saja meluncurkan album perdana bertajuk ‘Presiden Ego’ (MI2 Productions). Mereka melebur pengaruh rock dari band-band seperti Bon Jovi, Motley Crue, Pantera hingga Avenged Sevenfold dan Bullet For My Valentine. Sebuah konsep untuk mengalihkan kejemuan akan dominasi band-band pop melayu.

Dengan menjagokan lagu yang berjudul sama dengan albumnya, Fredy (vokal), Aday (gitar), Bro (gitar), Putra (bas) dan Tca-tca (dram) mencoba menghadirkan sesuatu yang lain di tengah gempuran pop melayu. Tapi menurut pengakuan Bro, musik usungan 13F simpel. Rock, tanpa embel-embel lain. Komposisi lagu yang disuguhkan juga terbilang easy listening, tidak rumit dan mudah dicerna. Tidak akan ditemukan lick gitar yang rumit di lagu mereka, kecuali adanya semburan raungan gitar yang berdistorsi berat.
Distorsi berat itu sendiri merupakan hasil dari kombinasi senar berukuran 0.10 dengan tuning gitar drop C#. Di mana semua senar diturunkan setengah dari tuning standar dan senar paling atas diturunkan lagi satu nada. Salah satu alasan penerapan tuning ini, sebenarnya juga untuk mengatasi jangkauan (range) vokal sang vokalis. Dan untuk mendukung proses produksi suara berat itu, selama rekaman Bro dan Aday mengandalkan penggunaan paduan gitar MusicMan Axis dan Ibanez Iceman yang ditambah dengan kombinasi ampli Mesa/Boogie Stiletto, Laney dan Marshall JCM 900. Semua itu dirangkum dengan menggunakan sistem todong (miking) lewat penggunaan mikrofon Shure SM57.


Read more

STEVE LUKATHER

WAWANCARA EKSKLUSIF DENGAN STEVE LUKATHER



Selama 31 tahun berkarir bersama grupnya, Toto, Steve “Luke” Lukather merilis 12 album studio dan empat album konser, keseluruhan berhasil mencetak angka penjualan fantastis, yakni lebih dari 30 juta keping di seluruh dunia. Sementara salah satu albumnya, ‘Toto IV’ bahkan memperoleh penghargaan Grammy, yakni untuk kategori “Producer of the Year”, “Album of the Year” serta “Record of the Year” untuk lagu ‘Rosanna’. Namun sejak 5 Juni 2008 silam, Luke menyatakan Toto bubar. Kini, Luke memulai tahap baru dalam karirnya, berkonsentrasi pada karir solo, yang ditandai dengan perilisan album terbarunya, ‘Ever Changing Times’ (Ride Records).

Lebih jauh tentang konsep gitar di album barunya, serta alasan pembubaran Toto, simak wawancara eksklusif Luke dengan GitarPlus yang akan dimuat di edisi 61 yang akan beredar pada 20 Maret 2009.

Read more

FIVE FINGER DEATH PUNCH

WAWANCARA EKSKLUSIF DENGAN FIVE FINGER DEATH PUNCH

Lewat album debut ‘The Way Of The Fist’ (Spinefarm/Universal) yang diluncurkan sejak Juli 2007 silam, band asal Los Angeles, AS, Five Finger Death Punch (5FDP) berhasil menapaki jenjang elit metal dunia. Mampu menerobos daftar penjualan album terlaris di Amerika, Billboard 200 dan unjuk gigi di berbagai venue festival bergengsi di Eropa dan Amerika, berbagi panggung dengan raksasa metal lainnya seperti Korn, Trivium, Hellyeah, Disturbed, Slipknot, Mastodon, Machine Head, Dragonforce, Dimmu Borgir hingga Lamb of God. Sementara video klip singlenya, ‘The Bleeding’ terpilih sebagai salah satu dari lima video klip terfavorit versi MTV2’s Headbanger’s Ball 2007.
Setelah merampungkan tur Eropa, 5FDP kembali masuk studio untuk menggarap album terbarunya, yang rencananya bakal dirilis pada Agustus 2009 mendatang. Kali ini bersama seorang gitaris baru, mantan gitaris Vince Neil dan Alice Cooper, Jason Hook yang direkrut sejak Februari 2009 untuk menggantikan Darrell Roberts. Lewat wawancara yang dilakukan melalui email secara eksklusif dengan pentolan 5FDP, gitaris berambut gimbal, Zoltan Bathory, GitarPlus berhasil mengorek informasi penting seputar kegiatan 5FDP saat ini, konsep musik yang bakal disuguhkan di album keduanya nanti, alasan di balik pemecatan Darrell serta tentunya, dunia gitar yang digeluti Zoltan.
Baca wawancara selengkapnya plus foto-foto eksklusif terbaru 5FDP yang berkualitas, hanya di GitarPlus edisi 62, terbit pada 20 April 2009 mendatang
Read more

Bob Marley Lyrics Song: Cry to Me

Cry to me yeah!
You're gonna walk back through the heartaches
You're gonna walk back through the pain
You're gonna shed those lonely teardrops
The reaction of your cheating game

You've got to cry to me yeah!
You've got to cry to me now
Lord knows how I get from the heartaches
Lord that leadeth me yeah!
And now I'm by the still water

You've got to cry to me yeah!
Cry to me now
You've got to cry to me yeah!
You're gonna spend those lonely hours

You're gonna shed those lonely tears
Walk back through the heartaches
Walk back through the pain
Shed those lonely teardrops
Reaction of your cheating game

Read more

Bob Marley Lyrics Song: Crisis

They say the sun, shines for all
But in some people world, it never shine at all
They say love is a stream, that will find its course
Some people think life is a dream
So they making matters worse

But no matter what the crisis is (repeat)
Doing it, doing it, doing your thing
Give JAH all the thanks and praises
Giving it, giving it, giving it
Give JAH all the thanks and praises

So much have been said, so little been done
They still killing, killing the people
And they having, having, having lots of fun
Killing the people, having their fun
They just want to be the leader
In the house of the rising sun

But no matter what the crisis is (repeat)
Do your, live it up, live it up, live it up
Give JAH all the thanks and praises
Live it up, live it up, live it up, live it up
Give JAH all the thanks and praises

They say the sun, shines for all
But in some people's world, it never shines at all
They say love is a stream, that will
Find its course, and every river runs to sea
Some people still think life is a drearn
So they making matters worse

No matter what the crisis is (repeat)
Do it, live it up, live it up, live it up
Give JAH all the thanks and prsises
Live it up, live it up, live it up, live it up
Give JAH all the thanks and praises (repeat)
His mercies endureth for ever yeah
Give JAH all the thanks and praises
Oh children, come on and give JAH
Give JAH all the thanks and praises (repeat)

Read more

Bob Marley Lyrics Song: Crisis

They say the sun, shines for all
But in some people world, it never shine at all
They say love is a stream, that will find its course
Some people think life is a dream
So they making matters worse

But no matter what the crisis is (repeat)
Doing it, doing it, doing your thing
Give JAH all the thanks and praises
Giving it, giving it, giving it
Give JAH all the thanks and praises

So much have been said, so little been done
They still killing, killing the people
And they having, having, having lots of fun
Killing the people, having their fun
They just want to be the leader
In the house of the rising sun

But no matter what the crisis is (repeat)
Do your, live it up, live it up, live it up
Give JAH all the thanks and praises
Live it up, live it up, live it up, live it up
Give JAH all the thanks and praises

They say the sun, shines for all
But in some people's world, it never shines at all
They say love is a stream, that will
Find its course, and every river runs to sea
Some people still think life is a drearn
So they making matters worse

No matter what the crisis is (repeat)
Do it, live it up, live it up, live it up
Give JAH all the thanks and prsises
Live it up, live it up, live it up, live it up
Give JAH all the thanks and praises (repeat)
His mercies endureth for ever yeah
Give JAH all the thanks and praises
Oh children, come on and give JAH
Give JAH all the thanks and praises (repeat)

Read more

Bob Marley Lyrics Song: Crazy Baldhead

Them crazy, them crazy
We gonna chase those crazy
Baldheads out of town
Chase those crazy baldheads
Out of town

I and I build a cabin
I and I plant the corn
Didn't my people before me
Slave for this country
Now you look me with a scorn
Then you eat up all my corn

We gonna chase those crazy baldheads
Chase them crazy
Chase those crazy baldheads out of town

Build your penitentiary, we build your schools
Brainwash education to make us the fools
Hate is your reward for our love
Telling us of your God above

We gonna chase those crazy
Chase those crazy bunkheads
Chase those crazy baldheads out of town

Here comes the conman
Coming with his con plan
We won't take no bribe, we got stay alive

We gonna chase those crazy
Chase those crazy baldheads
Chase those crazy baldheads out of town

Read more

Bob Marley Lyrics Song: Crazy Baldhead

Them crazy, them crazy
We gonna chase those crazy
Baldheads out of town
Chase those crazy baldheads
Out of town

I and I build a cabin
I and I plant the corn
Didn't my people before me
Slave for this country
Now you look me with a scorn
Then you eat up all my corn

We gonna chase those crazy baldheads
Chase them crazy
Chase those crazy baldheads out of town

Build your penitentiary, we build your schools
Brainwash education to make us the fools
Hate is your reward for our love
Telling us of your God above

We gonna chase those crazy
Chase those crazy bunkheads
Chase those crazy baldheads out of town

Here comes the conman
Coming with his con plan
We won't take no bribe, we got stay alive

We gonna chase those crazy
Chase those crazy baldheads
Chase those crazy baldheads out of town

Read more

Bob Marley Lyrics Song: Craven Choke Puppy

Craven a go choke puppy
Craven a go choke puppy not
Craven a go choke puppy
Whoa
(wow wow wow wow)
So you want all for yourself alone
(wow wow wow wow)
And you don't think about the other man
(wow wow wow wow)
Let me tell you my friend if you gonna live this life
(wow wow wow wow)
It's not good for you to build strife

Craven a go choke puppy
Can you dig it

(wow wow wow wow)
Want all lose all
(wow wow wow wow)
Then I know the wicked must fall
(wow wow wow wow)
I say want it, want it can't get it
(wow wow wow wow) oh no,
And get it, get it, no want it
(wow wow wow wow)
Oh that's why i say

Craven a go choke puppy
Craven a go choke puppy now
Craven a go choke puppy
Whoa, can you dig it (wow wow wow wow)
Oh yeah (wow wow wow wow)

The craven dog will lose his bone
(wow wow wow wow)
The craven dog
(wow wow wow wow)
The craven dog will lose his bone
(whoo)
Grafting after something else
(whoo)
They'll take it for themselves alone
(whoo)
They don't think about the other man
(whoo)
The old time people say, want it, want it can't get it
yeah
Read more

Bob Marley Lyrics Song: Could You be Loved

Could you be loved and be loved
Could you be loved and be loved

Don't let them fool you
Or even try to school you, oh! no
We've got a mind of our own
So go to hell if what you're thinking
Is not right
Love would never leave us alone
In the darkness there must come out to light

Could you be loved and be loved
Could you be loved and be loved

The road of life is rocky
And you may stumble too
So while you point your fingers
Someone else is judging you
Love you brotherman

Could you be, could you be, could you be loved
Could you be, could you be loved

Don't let them change you
Or even rearrange you, oh! no
We've got a life to live
They say only, only
Only the fittest of the fittest shall survive
Stay alive

Could you be loved and be loved
Could you be loved and be loved

You ain't gonna miss your water
Until your well runs dry
No matter how you treat him
The man will never be satisfied

Could you be, could you be, could you be loved
Could you be, could you be loved

Say something, say something
Say something
Reggae, reggae
Say something
Rockers, rockers
Say something could you be loved

Read more

Bob Marley Lyrics Song: Concrete Jungle

No sun will shine in my day today
(No sun will shine.)
The high yellow moon won't come out to play
(Won't come out to play.)
Darkness has covered my light (and has changed,)
And has changed my day into night
Now where is this love to be found, won't someone tell me?
'Cause life, sweet life, must be somewhere to be found, yeah
Instead of a concrete jungle where the livin' is hardest
Concrete jungle, oh man, you've got to do your best, yeah.

No chains around my feet, but I'm not free
I know I am bound here in captivity
And I've never known happiness, and I've never known sweet caresses
Still, I be always laughing like a clown
Won't someone help me?
Cause, sweet life, I've, I've got to pick myself from off the ground, yeah
In this here concrete jungle,
I say, what do you got for me now?
Concrete jungle, oh, why won't you let me be now?

I said life must be somewhere to be found, yeah
Instead of a concrete jungle, illusion, confusion
Concreate jungle, yeah
Concrete jungle, you name it, we got it, concrete jungle now

Concrete jungle, what do you got for me now?
Read more

Bob Marley Lyrics Song: Coming in from the Cold

Coming in from the cold
In this life, in this life, in this life
In this oh sweet life
We're coming in from the cold
We're coming in, coming in, coming in
Coming in from the cold

It's you, it's you, it's you i'm talking to
Well you, it's you, it's you
It's you i'm talking to now
Why do you look so sad and forsaken
When one door is closed
Don't you know another is open

Would you let the system
Make you kill your brotherman
No dread no
Would you make the system
Make you kill your brotherman
No dread no
Would you make the system
Get on top of your head again
No dread no
Well the biggest man you ever
Did see was just a baby

In this life, in this life
In this oh sweet life
We're coming in from the cold
We're coming in, coming in, coming in
We're coming in from the cold
It's life, it's life, it's life
Coming from the cold
We're coming in, coming in, coming in
Coming in from the cold

It's you, it's you, it's you i'm talking to
Well you, it's you, it's you
It's you i'm talking to now
Why do you look so sad and forsaken
Don't you know
When one door is closed
Don't you know many more is open

Would you let the system
No dread no
Would you let the system
Get on top of your head
No dread no
Would you let the system
Make you kill your brotherman
No dread no
The biggest man you ever
Did see was once a baby

In this life, in this life, in this life
In this oh sweet life
We're coming in from the cold
We're coming in, coming in, coming in
Coming in from the cold
We're coming in, coming in, coming in

Read more

Bob Marley Lyrics Song: Cheer Up

Cheer up my brothers, cheer up my sisters
Cheer up my momma too, lord
Cheer up my father, let me say
I know it won't be long
That change has got to come
That change has got to come
And I know that it won't be long
We've been down in captivity [captivity] so long, so long
If we unite then we will be free [we will be free]
so strong, so strong, come I want you to
Cheer up my [brothers] my sisters
[cheer up my sisters] let me say
Cheer up my my my momma too, lord
Cheer up my father

Let me say, we've been down in captivity [captivity]
so long, so long
We unite we will be free [we will be free]
so strong, so strong
Cheer up my my my my my my brother
[cheer up my sister] cheer up my sisters
[cheer up my momma] my momma too lord
[cheer up my] my father
And I, I, I

Read more
 

guitar rock online kursus Design by Insight © 2009